Tips Belajar Cerdas

Kehidupan Okt 28, 2020

Belajar itu harus, pintar itu bonus. Ini prinsip gw dari dulu. Tugas gw cuma sekedar belajar, urusan pintar itu belakangan. Jadikan belajar itu sebagai tujuan, bukan kepintaran. Kenapa? Karena saat kita sudah banyak belajar namun tidak paham2, akhirnya kita akan kecewa dan menganggap diri kita gagal.

Padahal, saat kita terus menerus belajar dan menikmatinya, justru itulah capaian terbaik kita. Saat kita tidak paham2 apa yang kita pelajari, kita akan terus menerus belajar dan mencoba memahaminya sedikit demi sedikit. Masalahnya adalah, apakah kita benar2 menikmati belajar kita atau tidak? Kalau kita menikmatinya, tidak masalah seberapa tidak pahamnya kita terhadap itu, maka kita akan terus mencarinya. Biarkan pintar itu datang dengan sendirinya pada saat kita sedang menikmati belajar kita.

Seperti halnya saat kita makan, kita memang tau kalau bahwa tujuan kita kenyang, tapi kita fokus dan menikmati makanan kita. Biarkan rasa kenyang itu muncul setelah kita memang menikmati makanan itu. Namun, sedikit beda dengan belajar, dalam proses belajar semakin kita tau bukan semakin kenyang, tapi semakin lapar dengan pengetahuan. Jika orang sudah berada dalam puncak kenikmatan seperti itu, artinya dia tidak peduli apakah dia akan menjadi pintar atau tidak, tapi dia hanya sekedar ingin merasakan nikmatnya belajar itu.

Paradigma berpikir seperti itu yang harus dimiliki seorang pelajar.

Jika kita memahami konteks di atas dengan baik, saat ada banyak tugas dari guru atau dosen, maka kita menganggap seakan mereka memberi daging steak yang siap untuk disantap. Bukankah harusnya kita bersemangat untuk menikmatinya? Seperti juga saat kita disuruh untuk merevisi proposal, skripsi dan lain sebagainya. Bukankah revisi itu merupakan perbaikan ke arah yang lebih baik? saat ada rumah direvisi, artinya rumah itu ada yang salah dan diperbaiki menjadi lebih baik. Lalu kenapa kita harus mengeluh terhadap revisi laporan kita jika pada akhirnya itu hanya akan membuat laporan kita menjadi lebih baik? Siapa dari kita yang tidak mau berubah ke arah yang lebih baik?

Setelah paham terkait hal tersebut, maksimalkan waktu yang kita miliki dengan baik. Saat kita sedang di perjalanan, transportasi umum, kita bisa membaca buku. Dulu, saat masih bekerja di jakarta, saya belajar huruf korea di kereta dan busway. Saat busway sangat macet banyak orang mengeluh, tapi saya tidak. Justru menurut saya, macet itu akan membuat saya menjadi lebih paham terkait apa yang saya pelajari, karena saya mengisi kemacetan itu dengan belajar. Saya hanya mengikuti apa yang para ulama dulu lakukan, mereka saat di kamar mandi pun ingin dibacakan kitab di luar kamar mandi oleh para santrinya. Saking cintanya dengan ilmu dan tidak mau menyia-nyiakannya.

Segini dulu aja ya. Lagi ada meeting belum beres. Semoga bermanfaat.

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.