Privilege Adalah Kita

Kehidupan Feb 08, 2021

Ada kisah seorang anak miskin di sebuah desa, dia cerdas dan disuka. Sekali baca langsung paham semua. Tipe generalis adanya. Mata pelajaran nilainya tinggi semua.

Tapi saat dia mau mengerjakan PR di malam gulita, ternyata listrik belum dibayar bapaknya. Ibunya berteriak akibat terlalu memendam sengsara. Bapaknya tidak terima karena dituduh tak guna, mereka ribut di depan anaknya. PR ditutupnya kembali sambil berlari ke kamar menahan air mata.

Kondisi ekonomi makin melemah tak berdaya, akhirnya ia putus sekolah seketika. Kecerdasannya terhenti karena akses dan fasilitas yang tak dapat tergapai dalam hidupnya.

Lalu ada orang lain di sana, dengan ekonomi yang bagus, jauh berbeda. Umur 21, sudah S3.

Apakah ini hanya urusan "malas" dan "rajin" saja?

Tidak. Ini urusan yang sangat kompleks, lebih rumit dari rumus semesta. Tak ada manusia yang mau lahir dari rahim orang miskin pastinya. Lantas kenapa tiba-tiba kalian insecure membaca satu artikel berita begitu saja?

Kalian yang tidak ingin dibandingkan orang lain, katanya. Sekarang malah melakukan dengan sendirinya. Betapa bodohnya... Jika menganggap ini sebuah perlombaan nyata. Start awalnya saja sudah beda. Sudah pasti siapa yang juara.

"Apakah ini salah keadaan yang ada?"

Kita bisa mengonsep takdir secara sederhana, apa yang dalam kuasa kita, pilihlah sebaik mungkin kondisinya. Keadaan itu bersifat dinamis adanya. Lalu bagaimana cara mengubahnya?

Begini mudahnya,

Jika keluarga miskin, jadikan kaya dengan adanya kita.

Jika keluarga belum ada yang sarjana, kita yang pertama.

Jika keluarga belum naik derajatnya, kita angkat sekuat tenaga.

Ternyata, itu adalah kita. Kita yang bisa mengubahnya.

Aku tau tak mudah memikul beban itu semua. Aku pun merasakannya. Kalian begitu istimewa, karena tak semua orang bisa. Jika umur 23 baru semester dua, biarlah begitu adanya. Kalian harus bangga bahwa itu adalah hasil dari yang kalian punya. Kalian sudah dewasa sebelum waktunya. Terlambat hanyalah alasan orang yang putus asa. Mulailah dari kapanpun yang kalian bisa. Umur hanyalah angka, tak ada jaminan semakin tua semakin kaya.

Stop insecure dengan berita, kita bukanlah dia. Fokus kembali dengan tujuan kita. 🔥

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.