Kehidupan Kita Akan Tergantung Pada Cara Kita Memandangnya

Kehidupan Feb 08, 2021

Saat ada gelas diisi oleh air sebagiannya, kita bisa menyebut setengah isi atau setengah kosong. Keduanya merujuk pada konteks atau maksud yang sama. Namun ternyata itu akan berdampak pada cara pandang kita dalam memahami kehidupan.

Setengah isi menandakan kita sudah melakukan setengahnya, maka lengkapi dengan setengah lagi agar penuh terisi. Kita fokus dengan capaian yang pernah kita buat. Kita menghargai hasil tersebut, mensyukurinya dan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikannya.

Setengah kosong menandakan kita fokus terhadap apa yang tidak ada pada gelas tersebut. Ia tidak mensyukuri apa yang dimiliki, apa yang telah diusahakan selama ini, apa yang menjadi anugerah di saat orang lain benar-benar tidak memiliki air sama sekali. Ia mengeluh dengan keadaan, "kenapa tidak sekalian penuh saja ya Tuhan?", "Kenapa Engkau sisakan setengahnya?". Orang yang melakukan ini, akan menjadi pesimis, menyalahkan keadaan dan hidup dalam keadaan yang sama seterusnya.

Manusia jenis kedua sangat mudah untuk ditemui, atau bahkan kita juga bisa mempraktikkannya sendiri. Tidak butuh effort yang banyak. Sedangkan untuk jadi tipe Manusia yang pertama, kita butuh usaha lebih menemukan sumber air, berkeliling ke daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Tidak banyak yang melakukannya.

Potensi diri, yang dapat mengetahuinya adalah diri kita sendiri. Lucunya, ada manusia yang tidak percaya dengan potensinya sendiri. Kenapa lucu? Karena bagaimana mungkin ia bisa berperang dengan dunia luar tanpa mengenakan pakaian sehelai pun?

Tidakkah akal hadir untuk menjadikan kita sebagai makhluk yang lebih mulia dibandingkan binatang? Cicak saja yakin dengan potensi dirinya. Ia yakin bisa mendapatkan keinginannya, yaitu memakan binatang yang bisa terbang, padahal kerjaannya hanya merayap, dan tak bisa terbang.

Tak usah berharap orang lain mengasihani diri kita, karena bisa jadi mereka malah menunggu waktu kehancuran kita. Ini bukan perbuatan buruk sangka, tapi memang kemungkinan itu dapat terjadi. Karenanya, sadarkan diri sendiri bahwa kita memang dapat mengupgrade diri kita, kita dapat melampauinya, kita adalah istimewa, kita adalah apa yang ingin kita capai.

Pandanglah diri sendiri dengan pandangan kasih, setelah kita bisa menyayanginya, kita dapat melakukan kegiatan apapun bersama dengan senang gembira.

"Jika memberi orang lain akan menyenangkan hatinya, lantas kenapa kita tidak melakukannya juga pada diri kita?"

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.