Facebook ingin melacak lebih jauh privasi kamu menggunakan Thread?
Oleh: Irwansyah Saputra, S.Kom., M.Kom.
Tahukah kamu jika ternyata Facebook ingin melacak lebih jauh privasi kamu menggunakan Thread?. Sebuah aplikasi baru telah dirilis untuk mendampingi Instagram yang disebut dengan Threads. Aplikasi ini memungkinkan kamu dapat mengirim pesan ke teman-teman terdekatmu. Namun, ternyata aplikasi ini dapat aktif jika pengguna menyerahkan sejumlah besar data seperti akses 24/7 ke lokasi kamu, persentase baterai, apakah kamu berolahraga dan masih banyak data lainnya.
Setelah kasus kebocoran data pengguna Facebook dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan, ternyata Facebook masih sangat rakus untuk mengumpulkan data pengguna, bahkan ketika Facebook menampilkan dirinya sebagai perusahaan yang fokus pada privasi penggunanya.
Secara umum, teman dekat merupakan teman yang sudah mengetahui beberapa privasi kita yang tidak sembarang orang lain tahu. Artinya teman terdekat kita dapat mengakses data privasi milik kita. Namun, jika data privasi kita diolah oleh suatu perusahaan besar seperti Facebook (walaupun data tersebut digunakan untuk menyesuaikan fitur yang dia miliki), apakah data tersebut akan aman? Mengingat masalah kebocoran data pengguna oleh perusahaan yang sama.
Aplikasi pesan baru Facebook, (yaitu) Threads, dimaksudkan sebagai cara untuk mengirim pesan kepada teman terdekatmu sehingga meminta akses yang lebih privasi dan pasti meminta banyak informasi yang kamu miliki.
Threads diumumkan secara resmi pada hari Kamis lalu sebagai aplikasi pengiriman pesan instan ke Instagram, memungkinkan kamu mengirim pesan dan memperbaharui status hanya kepada orang yang telah kamu pilih sebagai "Teman Dekat" di aplikasi berbagi foto. Mirip seperti direct message Instagram, tetapi ditambah beberapa fitur lainnya.
Untuk mengaktifkan fitur pada Threads, kamu harus memberikan sejumlah besar data seperti akses terus menerus, 24/7 ke lokasi nyata kamu hingga pergerakan kamu dan mengetahui apakah kamu sudah berolahraga dan sampai tingkat baterai smartphone-mu.
Permintaan data privasi ini menandakan bahwa aplikasi ini (beserta pembuatnya Facebook) tetap merasa kehausan dengan data terperinci milik penggunanya dan masih terus berlanjut, bahkan setelah dua tahun skandal penyalahgunaan informasi pribadi para penggunanya.
Saat kamu mengunduh aplikasi tersebut, dia akan meminta beberapa izin bahkan ketika kamu tidak menggunakannya:
- Akses berkelanjutan ke lokasi kamu
- Gerakan aktivitas kebugaran kamu
- Level baterai yang kamu miliki
- Apakah kamu terhubung ke Wifi atau data seluler
- Teman terdekatmu, sesuai daftar "teman terdekat" Instagram kamu
Jika permintaan tersebut diberikan oleh pengguna, artinya Facebook dapat mendapatkan akses tanpa batas ke sejumlah informasi pribadi yang mungkin digunakan untuk membangun gambaran privat kehidupan penggunanya.
Dengan teknik pengumpulan data seperti itu, Facebook juga dapat melakukan penargetan iklannya yang canggih berdasarkan data tersebut.
Bagaimana jika kita tidak mengizinkan permintaan aplikasi tersebut untuk mengakses data kita? Hal ini dapat kita lakukan, namun akan menyebabkan salah satu fitur utama Threads tidak berfungsi, yaitu fitur "Status Otomatis". Jika status ini diaktifkan, dia akan memberi tahu teman-teman kamu apa yang sedang kamu lakukan dengan cara mendeteksi gerakan dan aktivitas kamu.
Walaupun begitu, kamu juga dapat mengubah status secara manual seperti menggunakan emoji tanda masuk untuk "sibuk", emoji buku untuk "belajar" dan emoji pizza untuk "makan".
Threads juga merupakan aplikasi yang diresmikan untuk menyaingi rivalnya, Snapchat. Karena aplikasi Snapchat menyebut dirinya sebagai media sosial yang lebih pribadi. Facebook sebelumnya telah menyalin beberapa fitur dari Snapchat tanpa rasa malu-malu. Selain itu, Facebook juga berusaha untuk menemukan cara menarik para pengguna muda mengakses Snapchat dan TikTok, tetapi juga menyukai Instagram.
Artikel ini bersumber dari https://www.businessinsider.sg/facebook-messaging-app-threads-location-fitness-activity-data-2019-10/. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2019.