Benarkah kita udah bersyukur? atau pura-pura bersyukur?

Kehidupan Apr 11, 2020

Notice: Jangan baca kalo hidupnya ga mau berubah.

Ada yang bilang, "Kalo hidup mau santuy, ga usah bandingin hidup kita sama orang lain."

Itu pernyataan yang salah... Kalo kita ga bandingin hidup kita dengan orang lain, ga bakal ada progress.

Ada istilah murid karena dibandingkan dengan istilah guru. Ada baik karena dibandingkan dengan buruk. Ada tamvan karena dibandingkan dengan jelek.

Yang salah bukan membandingkannya, tapi mindsetnya. Kenapa? Karena saat kita bilang membandingkan, artinya hidup kita susah dan dia senang. Sehingga kita akan iri dan membuat hidup kita jadi tidak santuy. Padahal makna membandingkan bukan seperti itu.

Harusnya, setelah berhasil membandingkan dengan orang yang lebih baik, selanjutnya kita mesti ubah energi jadi positif. "Kalau dia bisa kenapa gw ga bisa kek gitu, rasanya gw juga bisa deh."Sehingga ada pecutan yang dahsyat untuk mendorong kita berporgress. Kalo ga gitu, hidup kita ga ada guna yang dibungkus dengan kata "syukur". Padahal itu bukan syukur. Tapi ga guna. "Syukur deh keadaan gini aja Alhamdulillah.""Dari pada beli rumah kredit riba mending ngontrak aja.""Ga apa2 dikit duit, yang penting sederhana, dari pada banyak duit sombong""Ga usah malu keliatan miskin daripada pura2 kaya"

Di atas itu contoh kalimat2 yang keluar dari orang ga guna. Bukan orang yang syukur.

Nih gw kasih contoh kalimat yang bisa keluar dari orang yang syukur."Syukur deh progress bulan ini.. Alhamdulillah.""Dari pada ngontrak rumah kredit yang riba mending beli rumah cash.""Ga apa2 banyak duit, yang penting sederhana, dari pada dikit duit sombong""Ga usah malu keliatan kaya, daripada pura2 miskin"

Orang yang syukur tau kalo Tuhannya maha kaya dan dia yakin ga bakal nelantarin hambaNya. Jadi sebagai hamba, kita ini punya tuan yang maha kaya. Kan tinggal minta. Ditambah lagi, Tuannya ini seneng banget kalo diminta. Bukan malah merasa diri cukup dengan keadaan yang padahal dia bisa punya progress lebih dari itu. Pikir dia mungkin dari pada capek2 upgrade, lebih baik "mensyukuri" keadaan sekarang. Padahal itu bukan syukur. Malah mengingkari nikmat yang diberikan. Tuhan kasih nikmat lebih untuk dia bisa upgrade kehidupannya, dia malah merasa cukup. Itu namanya mengingkari nikmat. Bukan syukur.

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.