Formalitas Ucapan Selamat Hari Guru

Kenapa dari kemaren ga ngucapin seremonial selamat hari guru?

Karena guru, bener2 belum selamat. Selamat ekonominya, selamat kesejahteraannya. Jika semua orang selalu mengucapkan selamat, seakan-akan guru itu memang sudah selamat, maka tidak ada lagi yang sadar bahwa ada guru yang digaji 200k sebulan. Bahkan ada yang digaji 3 bulan sekali.

Bagaimana mungkin, seseorang yang bekerja dengan serius membangun peradaban, gajinya malah becanda. Sedangkan yang merusak peradaban gajinya sangat serius.

Ini bukan masalah ikhlas atau tidak ikhlas. Banyak di grup guru, saat ada yang mengeluh atau cerita tentang gajinya, langsung dikomentari yang lain dengan tuduhan tidak ikhlas. Misalnya dengan komentar "kalo ga ikhlas ga usah jadi guru", seakan-akan permintaan itu bertolakbelakang dengan keihklasan seseorang.

Nyatanya, gaji yang layak adalah hak guru. Keikhlasan adalah kewajiban guru. Itu dua hal yang berbeda. Dengan logika yang sama, coba pakai kerjaan lain misalnya "kerja jadi buruh pabrik, gajinya kecil banget", apakah dia tidak ikhlas hanya karena menuntut haknya?

Bagaimana mungkin, seseorang yang mempersiapkan peradaban, tapi masih rumit memikirkan hak dasar untuk hidupnya. Ada yang jadi pemulung, tukang ojol, dan lain sebagainya.

Mungkin jika seandainya guru digaji 10 juta perbulan pun, itu tidak akan menggantikan keikhlasan mereka. Karena keikhlasan tidak ternilai. 10 juta per bulan itu hanya untuk memenuhi kecukupan hidupnya agar bisa fokus membangun peradaban. Itu saja.

Bagi kalian yang mau jadi guru. Mikir ulang beribu kali deh. Apakah sudah siap dengan semua hal itu? Belum lagi beberapa sekolah swasta yang jadikan gurunya sebagai sapi perah. Bisnis yang dibalut pendidikan. Mereka adalah seburuk-buruknya manusia. Mereka adalah seburuk-buruknya perusahaan.

Selamat hari guru.