Fakta Ilmiah Itu Mutawattir

Agama Mei 29, 2020

Menggugat Teori Konspirasi Coronavirus dengan Konsep Tawattur

Mutawattir artinya beruntun. Asal kata dari Tawattaro - Yatawattaru - Tawatturan Fahuwa Mutawattirun. Kalo belajar kaidah nahwu sorof dasar, ini termasuk ke dalam Ruba'i Maziid dari wazan Tafa'ala - Yatafa'alu - Tafa'ulan Fahuwa Mutafa'ilun.

Dalam kajian musthalah hadits (ilmu yang membahas tentang hadits dari a-z), mutawattir merupakan derajat hadits paling tinggi, karena memiliki jumlah periwayat yang banyak (lebih dari 10 orang) di setiap tingkatan.

Contohnya gini, si A bilang ke orang sekampung yang berjumlah 15 orang "kalo saya meninggal, sawah yang di belakang rumah jadiin rumah ibadah ya". Karena merasa jadi tanggung jawab, ke 15 orang kampung itu cerita pada anaknya terkait masalah tersebut. Anak generasi 1 cerita kepada generasi setelahnya, begitu terus sampai generasi 10. Dari tiap generasi, pastinya ada yang pindah ke luar daerah untuk mencari nafkah atau kuliah. Generasi 10 dari ke 15 orang kampung tadi sudah tidak saling kenal lagi. Tapi walaupun begitu, mereka membawa cerita yang sama. Entah ada angin apa, salah satu generasi ke 10 dari pemilik sawah tersebut bernama si B menggugat tanahnya dan ingin merebutnya kembali. Dia menyangsikan kevalidan cerita sawah yang harus dijadikan rumah ibadah untuk menguatkan argumen dan merebut tanah tersebut. Akhirnya dirundingkan dan setiap generasi 10 di kampung tersebut menjelaskan cerita terkait tanah itu. Karena banyaknya periwayat kisah dan mereka tidak mungkin sepakat untuk berbohong (karena generasi 10 tidak saling mengenal satu sama lain walaupun sekampung), akhirnya si B kalah. Inilah yang disebut dengan konsep tawattur. (Yaitu) suatu cerita yang sama dituturkan oleh banyak orang yang tidak saling mengenal tapi membenarkan cerita tersebut. Alquran juga terjamin karena konsep tawattur. Coba saja jika ada lomba MTQ di Amerika, kita bisa menggunakan Alquran cetakan manapun untuk mengetahui ayat mana yang sedang dibaca, tidak mesti membeli Alquran cetakan Amerika, bahkan kita bisa membeli Alquran cetakan China yang notabene musuh amerika. Isinya tetap sama.

Itulah juga yang dilakukan Imam Bukhari dalam menguji kevalidan suatu hadits. Jika ada satu hadits, beliau mencari siapa penutur pertamanya. Orang tersebut dicek ingatannya, hafalannya, akhlaknya, ibadahnya dan lain sebagainya (ini disebut dengan ilmu rijalul hadits). Jika lolos, maka penutur tersebut akan ditanya "dapet hadits ini dari mana?", oh dari si anu. Maka Imam Bukhari akan mencari orang tersebut hingga penutur terakhir (inilah yang disebut dengan sanad). Jadi, kamu tidak herankan jika kitab Shahih Bukhari disebut kitab hadits paling shahih setelah Alquran?

Kita sudah bahas konsep tawattur. Lalu apa hubungannya dengan teori konspirasi coronavirus yang katanya diciptakan oleh Bill Gates?

Begini, saat ada orang afrika mengatakan 1 + 1 = 2, kita bisa saja meragukan perkataannya. Tapi fakta ilmiah bisa diuji oleh siapapun. Kita di Indonesia bisa mengujinya sendiri dan mendapatkan hasil yang sama. Kemudian datang orang china, dia mengujinya dan hasilnya juga sama. Ini konsep tawattur. Kebenaran mutlak yang dimiliki banyak orang atau bahasa lainnya disebut dengan General Truth. Berselang setelah itu ada orang yang ingin membantah bahwa 1 + 1 = 2 adalah konspirasi, seharusnya hasilnya 3. Silakan saja membawa teori itu tapi dengan syarat harus membantah terlebih dahulu pembuktian (thesis) yang ada.

Penelitian terkait coronavirus tidak hanya dilakukan oleh yayasan yang bekerja di bawah naungan Bill Gates, namun penelitian tersebut dilakukan oleh Universitas di seluruh dunia. Mustahil hasil penelitian tersebut bohong atau mereka berkonspirasi (jika masih meragukan pernyataan ini, baca kalimat sebelumnya berulang kali). Kenapa mustahil? Karena genom virus covid-19 telah dibuka untuk publik sejak awal kemunculannya. Selain itu, banyak negara menyumbangkan genom virus tersebut untuk diteliti bersama. Bahkan peneliti dari perusahaan dan universitas di seluruh dunia sedang mengembangkan vaksin, ada lebih dari 90 vaksin yang diusulkan. Inilah yang disebut dengan konsep Tawattur dalam penelitian, semua orang yang ahli dalam bidangnya bisa membuktikan kebenaran hasil riset tersebut.

Andai Bill Gates yang menciptakan virus ini, kenapa sampai saat ini dia pun belum memiliki vaksinnya?

Andai Bill Gates yang menciptakan virus ini, kenapa dia cerita terkait virus ini di tahun-tahun sebelumnya? Masa ada maling yang menjelaskan rencana kejahatannya sebelum melakukan?

Andai AS atau China yang membuat virus ini, pada faktanya mereka lah yang memiliki kerugian sangat besar dalam bidang ekonomi kan?

Beberapa Universitas top 10 dunia pun ikut dalam proses penelitian, mustahil mereka mempertaruhkan kehormatan mereka hanya untuk teori konspirasi receh tak berbobot. Lagi pula, universitas-universitas tersebut pun tidak didanai oleh Bill Gates.

Penutup

Berbagai fakta ilmiah terkait covid-19 sudah sangat cukup untuk meyakinkan kita bahwa ini adalah pandemik alami, bukan buatan laboratorium. Semua negara berhak dan punya kesempatan yang sama untuk membuat vaksin.

Referensi:

https://bincangsyariah.com/khazanah/mengenal-hadis-mutawatir/

https://www.nature.com/articles/d41586-020-01221

https://www.imperial.ac.uk/news/197573/covid-19-vaccine-secures-government-investment

https://www.sciencedaily.com/releases/2020/01/200131114748.htm

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/genbank/sars-cov-2-seqs/

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.