Cara Management Waktu
1. Dari S1 sampai S3 saya kuliah biaya sendiri. Waktu saya mau daftar S1, ibu saya bilang kalo saya ga usah kuliah, ibu bilang ga ada biaya. ibu juga bilang mending kerja aja, liat keadaan sekarang.
Saya jawab, ibu ga usah ngeluarin biaya. Tinggal doain dan nunggu surat undangan wisuda aja nanti. Orang tua terkadang bertentangan dengan keinginan kita bukan karena benci, tapi karena mereka khawatir dengan keadaan kita, mereka tidak mau melihat kita gagal lalu bersedih atas kegagalan itu. Jadi bicarakan saja baik-baik. Bicara itu kegiatan yang bisa menyelesaikan semua masalah.
2. Management waktu itu sebenarnya mudah.
- Pakai metode reward and punishment. Beri reward untuk diri sendiri jika bisa menyelesaikan satu tugas. Misal kita suka nonton anime, maka kita boleh nonton anime setelah menyelesaikan tugas A. Jika kita gagal, maka kita tidak boleh menontonnya.
Saat diri kita melanggar perjanjian dengan diri sendiri, maka siapa lagi yang bisa menepatinya?
- Manfaatkan waktu yang ada. 2 jam itu bisa diapakai untuk nonton video tutorial, bisa nonton anime. Waktu yang dihabiskan sama. Tapi pribadi kita akan menjadi berbeda. Paham kan maksudnya?
- Cicil tugas, jangan dibebankan dalam satu waktu. Jika kita memahami banyaknya tugas itu dengan gambaran bertumpuk, maka ganti gambaran tersebut dengan dijajarkan, jangan ditumpuk. Sehingga kita akan dengan mudah untuk menyelesaikan bagian-bagian kecilnya dahulu kan? Jadi, kalau tugas itu disuruh bikin rangkuman 5 halaman, maka hari ini kita buat 1 halaman, dan seterusnya. Dosen atau guru saat ngasih tugas 1 minggu, maka kerjakan juga dalam waktu satu minggu. Bukan H-1 pengumpulan tugas. Stress itu dibikin sendiri.
Terkadang suatu hal bukan impossible, hanya saja kita tidak merasakannya saat ini.
Sering saya bilang bahwa impian adalah mercusuar. Tidak peduli sesulit apapun ombak yang ada dalam kehidupan kita saat ini, jika kita mengacu pada mercusuar itu, maka kita tidak akan kehilangan arah sedikitpun.
Bergeraklah sekarang. Ambil tugas itu. Kerjakan. Belajarlah. Itu asupan yang akan mempengaruhi masa depanmu. Masa depan tidak akan salah memilih orang yang pantas untuk memenuhinya. Jika kamu tidak punya privilage saat ini, maka buatlah sendiri. Buatlah dengan bahagia, senang dan hati yang lapang.
Senangilah yang kita kerjakan saat ini, maka dia akan menjadi teman akrab kita yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan dalam menyelesaikannya.