Bertemu
Cerah sekali pagi ini. Burung pun setuju dengan bernyanyi. Berbaris semut mendaki batu sambil menari. Gemericik air menambah ramainya suasana hati.
Aku putus harap karena tak pernah dapati. Mencoba berkala sampai hampir mati. Akhirnya ku lihat secercah harapan lagi. Ternyata engkau yang telah disediakan untukku nanti.
Senyuman itu menyelimutiku. Entah mengapa rasanya seperti salju. Semakin banyak menumpuk dan membatu. Hingga membuatku menjadi beku.
Aku tak bergerak karena di posisi yang susah. Terperangkap dalam senyum yang indah. Anehnya tak mau kulepas dengan mudah. Malah segera kujadikan jubah.
Hangat tubuhku mengenakannya. Menemani hariku menjadi penuh makna. Seakan Engkau selalu ada. Walau ku tahu semuanya fana.
Tak kusangka bisa secepat ini. Tanpa diketuk pun sudah menghampiri. Segera kusemai bibit yang kau beri. Ternyata tumbuh menjadi hati.
Aku terkapar tak berdaya. Pelukanmu begitu erat adanya. Nafasku perlahan menyeimbangkan raga. Namun dekapanmu begitu kuat ternyata.
Engkau yang ku cari. Hadirmu membuatku lupa diri. Menikmati semua yang kau miliki. Bahkan waktu sampai menahan lajunya seakan terhenti.