Bagaimana dompet virtual mendapatkan keuntungan?

Teknologi Apr 10, 2020

Oleh: Irwansyah Saputra, S.Kom., M.Kom.

Prolog

Waktu kuliah S2 tepatnya di semester 3, gw belajar tentang business intelligence. Ini bukan mata kuliah yang bahas bisnis apa yang cocok, cara melakukan pemasaran, atau pun teknis lainnya. Di mata kuliah ini dibahas konsep, analisis model bisnis yang dilakukan oleh suatu  perusahaan. Dalam hal ini gw mau bahas dompet virtual. Siapakah orang di kota-kota besar yang ga kenal sama OVO, Gopay, DANA dan teman-temannya? Mereka marketing produknya secara "membabi buta". Mulai dari naik ojek online cuma bayar Rp 1, diskon beli ayam goreng sampe 60%, gratis tiket nonton untuk pemakai baru dan masih banyak diskonan yang mereka tawarin untuk narik calon konsumennya. Trus... dengan promo yang kaya gitu apakah mereka ga rugi? untungnya dapet dari mana? sedangkan driver ojek online walaupun ada diskon, dia tetep dibayar full oleh perusahaan. Begitu juga dengan restoran yang jadi target marketingnya.

Kali ini gw akan bahas hal tersebut secara detail.

Apa itu dompet digital?

dompet digital (ada juga yang mengatakan dompet virtual) itu memiliki kegunaan seperti dompet fisik yaitu menyimpan uang. Cuma, berhubung uangnya berupa digital, maka disebut tempat nyimpennya dengan dompet digital.

"trus kalo uangnya digital, nanti bisa ilang gitu aja dong"

Ya memang bisa ilang gitu aja. Betul itu. Kemungkinan tersebut sangat logis untuk diyakini. Untuk itulah ada yang namanya BI (Bank Indonesia) dan OJK (otoritas jasa keuangan) sebagai payung hukum untuk mengatur segala macam ketentuan dan peraturan mengenai uang digital ini. Jadi, ga usah khawatir lagi dengan kemungkinan tadi.

Saat ini semakin banyak dompet digital yang bermunculan, seperti OVO, DANA dan Gopay. Ketiga perusahaan ini yang lagi booming sekarang (baca: 2019). Merchant yang diajak kerja sama pun makin banyak, mulai dari restoran besar bahkan sampe tukang cilor yang ngider di kampung-kampung udah bisa bayar dengan duit digital ini. Selain makanan, kita bisa bayar tagihan bpjs, pulsa, listrik, air dan tagihan lainnya pake dompet digital ini. Karena pada hakikatnya semakin banyak yang pake, semakin banyak duit yang kumpul kan? makanya mereka berani buat "bakar-bakar" duit biar bisa gaet calon konsumennya.

Sebenernya, sebelum mereka muncul udah ada uang digital yang dikeluarin sama bank seperti BRIZZ, Flazz, e-money dan lainnya. Cuma teknologinya masih kendala di fisik kartu, harus bawa-bawa kartu itu kalo mau jajan atau mau pake buat bayar.

Cara kerja dompet digital?

Uang digital diperlakukan sama dengan uang fisik. Karenanya, untuk menambah saldo uang digital harus dari uang fisik juga.

"maksudnya gimana ini? ga faham"

Maksudnya gini, misal kita mau isi saldo uang digital, kita harus tuker dengan uang fisik, bisa ke tukang ojek online, alfamart, indomaret, rekening bank atau lainnya. Cara kerjanya mirip kalo kita beli pulsa kan pake duit beneran juga walaupun nanti duit kita berubah dalam bentuk saldo pulsa.

Kalo uang digital kita udah ada, kita bisa jajan di tempat yang udah diajak kerja sama oleh perusahaan dompet digital itu. Jangan khawatir... seperti yang udah gw bilang di atas, saat ini makin banyak merchant yang ikut gabung dengan mereka. Dan pastinya banyak diskonan gede yang tersedia. Apa lagi ketiga perusahaan tersebut lagi saingan untuk narik konsumennya, pasti bikin promo yang unik juga biar calon konsumennya tertarik.

Dari mana mereka dapet untung?

Kita selaku konsumen sih santuy aja kan kalo ada promo dari perusahaan dompet digital. Mau dari perusahaan mana juga ga masalah. Pepatah kan udah jelas bilang "dimana ada promo, disitu ada gw". Sehingga, semua aplikasi penyedia dompet digital ini diinstal di hape. Biasanya kalo ada promo suka ngasih notifikasi ke hape.

Trus dengan "bakar-bakar" duit segitu banyaknya, dari mana mereka dapet untung?

Pertanyaan yang juga bikin heran para tukang ojek online. "mas, ini kan suka ada promo dari OVO, konsumennya dapet promo tapi kita juga dibayar full. Trus itu perusahaan ga rugi apa?" pertanyaan itu yang sering ditanyain mereka ke gw sebagai konsumennya.

Ok kita bedah satu persatu...

Penghasilan pertama adalah dari operator yang diajak kerja sama. Gw tanya nih... ada ga yang jualan pulsa? dapet untung dari mana? dari selisih harga beli dengan harga jual kan? Misal gw jualan pulsa yang 5 ribu dari sananya 5.400 dijual 6 ribu, untung 600. Simpel kan?

"tapi mas, gw beli pulsa di dompet digital kalo pulsanya 5ribu harganya juga 5 ribu"

Sekelas perusahaan gede kaya gitu wajarlah kalo mereka langsung kerja sama dengan operator sumbernya juga. Kalo kita yang jualan kan harganya di up sama distributor, di up lagi sama agennya, di up lagi sama konter gedenya, baru nyampe ke kita. Wajar aja kalo lebih mahal.

"kalo kaya gini modelnya, konter-konter kecil / agen-agen pulsa bisa tewas dong?"

Udah jelas... Tewas secara mengenaskan. sekarang orang beli pulsa ga usah keluar rumah lagi. Ditambah dapat promo pula, ada cashback pula. Gw juga ga munafik dong, pasti milih yang simpel. Kecuali kalo pemerintah bikin regulasi biar perekonomian orang bawah bisa bertahan dengan gempuran mereka. Cek aja sekarang konter-konter di kota besar itu, udah banyak yang tutup. Kalo di kampung sih tetep masih banyak karena mayoritas penduduk belum melek teknologi. Hape cuma dipake whatsapp, fb sama instagram doang.

Itu baru dari pulsa, belum lagi kalo kalian beli (misalnya) barang di tokopedia dan bayar pake OVO. anggaplah mereka bikin perjanjian profit kisaran 1% - 2% per transaksi untuk OVO. Tiap bulan omzet minimum tokopedia itu 1 triliyun (taun 2017), ambil paling sedikit 1% orang yang transaksi pake OVO, udah dapet 10 milyar dari itu doang.

Penghasilan kedua adalah dari pengendapan uang yang disetorkan. Kalian tau kan kalo kita mengendapkan duit di bank pasti dapet bunga. Semakin gede duit yang disimpen di bank, semakin banyak juga bunga yang didapetin. Pake studi kasus biar gampang dimengerti

Perusahaan dompet digital sebut aja PT. A punya konsumen sebanyak 3 juta orang. rata-rata saldo mereka sebesar 500 ribu. 500 ribu x 3 juta = 1,5 triliun. Anggap aja dari 3 juta orang itu ada yang transaksi pake saldonya, yang ngendap jadi menurun misal tinggal 500 milyar. Dari duit segitu aja berapa bunga bank yang bisa mereka dapetin?

Penghasilan ketiga dari biaya administrasi. Aturan terbaru kalo mau isi gopay ada biaya admin sebesar Rp 1000. Kalo ada transaksi isi ulang gopay sebanyak 10 ribu transaksi per menit, berapa tuh untungnya... cuma dari bisnis biaya administrasi. Biaya admin ini ga bertentangan dengan hukum. Jadi, sah aja gopay narik untung dari sini. Mungkin teknik ini akan diterapin sama saingannya juga.

Penghasilan keempat dari biaya iklan. Awal berdirinya, mungkin para perusahaan dompet digital ini nawarin dirinya untuk kerja sama dengan perusahaan lain semacam tokopedia, bukalapak dan seterusnya. Hal ini ga bakal berlaku lagi kalo mereka udah terkenal dan banyak penggunanya. Perusahaan lain malah yang pengen ngajak kerja sama dan pastinya ada biaya iklan yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut.

Paling Utama: Penghasilan kelima dari data yang masuk. Facebook/twitter/instagram dan yang lainnya mungkin harus melakukan profiling terhadap penggunanya, karena bisa aja daftar pake nama palsu dan email palsu. Jadi harus ngolah data untuk bisa tau dibalik akun ini sebenernya siapa. Sedangkan dompet digital mengharuskan penggunanya dengan identitas asli sesuai ID Card, ini bikin mudah mereka dalam menambang data kita seperti transaksi beli, rata-rata top up saldo dalam sebulan, punya debit dan kredit berapa. Selain itu, mereka juga bisa tau restoran mana yang banyak dikunjungi di jaksel, barang apa yang paling laku dibeli dan sebagainya. Justru inilah keuntungan utama dalam bisnis dompet digital.

Penutup

Sebagai konsumen, kita nikmatin aja promo yang mereka tawarin. Tapi sebagai orang iseng, kita mesti mikirin kejadian yang ada di sekitar kita biar kita tambah pinter. Alhamdulillah... gw termasuk orang iseng.

Jadilah orang yang iseng!

Irwansyah Saputra

Belajar itu harus. Pintar itu bonus.

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.