Apa itu Binary Option dan Kenapa Dituduh Judi?
Binary Option:
Terdiri dari dua kata, binary dan option. Binary itu artinya ditandai oleh dua hal. Misalnya, keterangan ujian “Lulus” atau “tidak lulus”, saklar “hidup” atau “mati”, “naik” atau “turun”, dalam ilmu komputer binary biasa disebut dengan biner yang terdiri dari angka 0 dan 1. Jadi, sebenarnya komputer hanya mengenal angka 0 dan 1 saja.
Maksudnya gmn kah? Gini, ketika kita mengetik huruf A di keyboard, lalu muncul di monitor, apakah komputer mengenali huruf A tersebut? Tentu saja tidak. Komputer hanya mengenali kode biner di belakang huruf A itu. Prosesnya adalah: user mengetik huruf A, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman tingkat rendah yang hanya bisa dikenali oleh mesin (misalnya A berubah jadi 10001010), selanjutnya muncul huruf A di layar monitor. Begitu alur sederhananya. Secara teknis jauh lebih rumit karena harus belajar Mata Kuliah Theory of Computation dan Operating System. Di sana dipelajari tentang translation, interpreter, compiler, automata, dan seterusnya.
Itu prolog yang ga nyambung2 banget buat tulisan ini, cuma sebagai tambahan pengetahuan aja kalau ilmu komputer itu sangat kompleks. Nah, jadi huruf A tadi sebenarnya hanya sesuatu yang terdiri dari dua angka saja. Itulah biner, atau binary. Lalu apa hubungannya dengan binary option (BO)? Dari namanya saja sudah bisa kita tau, bahwa binary option artinya memilih salah satu dari dua pilihan. Dalam kasus ini kita memilih “naik” atau “turun”, “jual” atau “beli”.
Lihat gambar di bawah, itu merupakan salah satu chart (grafik) dari salah satu aplikasi binary option. Dalam binary option, caranya sangat mudah untuk bermain. Kita tinggal memilih apakah candle itu akan naik atau turun. Ketika tebakan kita benar, maka kita profit. Ketika kalah, maka kita loss. Sesederhana itu. Kita tak perlu ilmu kanuragan atau bertapa di goa pindul untuk bisa ikut “trading” di binary option.
Lalu apa masalahnya? Masalahnya adalah, dengan cara tebak-tebakan seperti itu, apa bedanya dengan main dadu yang ditutupi mangkuk lalu kita disuruh milih? Ga ada bedanya. Cuma yang ini lebih canggih aja pake grafik, zaman dulu pake mangkuk. Apakah ada analisis yang harus dipelajari ketika main judi mangkuk? Ga ada. Teknik probabilitasnya aja random. Masih mending di judi mangkuk itu kita bisa mempelajari keadaan psikologi bandarnya, tapi di BO kita ga bisa melakukan itu. Kenapa? Karena pakai teknologi, dan yang menguasai teknologi itu bandarnya. Grafiknya terserah bandar, naik turunkan candle terserah bandar, dan tentu saja di belakang itu ada kecerdasan buatan (AI) yang mempelajari perilaku pengguna.
Gw jelasin alurnya jadi lebih sederhana dengan contoh. Si A maen salah satu aplikasi BO, dia deposit (ngisi saldo untuk maen) sebanyak 100 ribu. Dia pasang 10 ribu untuk tebakan Naik. Ternyata tebakannya benar, maka dia dapat profit sekitar 60% dari 10 ribu (setiap aplikasi BO berbeda) sehingga uang yang dia punya jadi 16 ribu rupiah. Ketika dia loss (salah nebak), maka ia akan kehilangan 100% dari uang 10 ribunya itu. Jadi, ketika kita profit, bandar untung dari 40% profit kita, ketika kita loss, bandar untung 100% dari uang kita. Baik profit ataupun loss, bandar yang untung. Trading bukan yang begini? JELAS BUKAAANNNNNNN....
Lalu di mana AI bekerja? Membaca perilaku pengguna. Misalnya si A hari ini profit sebanyak 10 juta. Maka dipastikan besok-besok ia ga bakal profit sebanyak itu. Kenapa? Karena memang bisa diatur begitu. Karena kita ditakdirkan untuk Loss sampai uang kita habis. Kenapa ga berhenti ketika loss? Karena manusia punya sifat greedy (rakus), itu yang dimanfaatkan oleh jenis usaha apapun di dunia ini. Tadi juga udah dibilang kalau teknologinya milik bandar, jadi dia bisa melakukan apapun untuk itu. Kenapa mesti kaget?
Maka, ketika ada orang yang nawarin kursus untuk belajar binary option, tentu saja ada sesuatu di belakangnya. Apa yang mau dianalisis dan dipelajari dari judi dengan gaya ini? Ga ada. metode trading apapun ga bakal mempan untuk menganalisis candle itu. Gw sampai sekarang belum pernah menemukan, peneliti yang bisa menebak grafik di BO menggunakan Machine learning. Yang gw bisa banyak temukan adalah para peneliti yang memprediksi naik turunnya harga emas (gw pernah bikin risetnya bisa cek di sini https://stt-pln.e-journal.id/kilat/article/download/1200/816. Banyak juga peneliti yang bisa memprediksi naik turunnya harga saham. Semua itu bisa dipelajari dengan data time-series (rentet waktu). Tapi untuk BO ini gw belum pernah menemukan. Karena apa yang mau dianalisis dari judi dengan gaya?
Lalu kenapa para sultan penipu itu masih suka menawarkan BO ini? Karena mereka dapet bagian yang jauh lebih besar dari pemilik aplikasinya. Unik kan? Gini gw jelasin. Si A, ditawari jadi affiliate salah satu aplikasi BO, sebut saja namanya cuanky. Kerja sama yang ditawarkan oleh cuanky ke si A ini adalah: si A berhak mendapatkan 70% dari loss orang yang daftar lewat affiliasi dia. Bingung ga? Gini gini... si B tertarik dari iklannya si A karena suka ss pendapatan profit dia di cuanky, akhirnya klik link yang dikasih oleh si A. kemudian si B main dan loss sebanyak 10 juta. Maka, si A dapet 7 juta dari duit si B, dan cuanky dapet 3 juta. Mengerikan bukan? Hebatnya, masih ada yang bela. Tapi ya wajar, namanya hidup itu kan juga binary, mau pilih jahat atau baik.
Sekarang, kalo si A ini punya follower 1 juta di IG, lalu yang klik link dan jadi affiliate nya ada 10% dari follower tersebut, maka 100 ribu orang yang ikut. Kemudian, setiap orangnya kita ambil rerata deposit 200 ribu rupiah. Tinggal dikali aja 100 ribu x 200 ribu = 20 miliar wei sehari. Dibagi 70% untuk si A sebesar 14 miliar, dan buat aplikasi sebesar 6 miliar.
Bayangin, lu dapet duit segitu banyak dari kekalahan orang lain? Lalu pamer di sosmed kalo itu hasil trading. Itu neraka jahannam nya di bagian mana ya kira-kira?
“Tapi kan yang dia ss itu emang beneran dari aplikasinya!” ya memang bener. Tapi gw bilang, teknologi itu milik bandar. Dia bisa ngatur saldo buat branding si A, dia bisa hapusin Loss milik si A, dia bisa transfer duit dulu ke si A buat modal branding abis itu dibalikin, dia bisa ngelakuin apapun agar orang tertarik dan greedy melihat kemewahan hidup si A. Gini doang ga perlu kuliah sampe S3 buat memahaminya. Lu ga rakus dan ga cinta dunia aja udah cukup.
“Tapi kan ada robot tradingnya?” lu liat di sopi itu robot dijual 100 ribu. Kata penjualnya dipastiin profit. Kalo emang beneran bisa, buktiin ke gw itu robot bisa menghasilkan. Dan kalo emang beneran, itu robot ga bakal mungkin dijual 100 ribu. Lu ga ada bedanya sama orang yang beli jimat penglaris usaha yang dijual 100 ribu. Kalo emang tu jimat beneran, kenapa ga dipake dukunnya aja buat larisin usaha sendiri?
Btw, BO ini di Indonesia masih ilegal. Jadi kalo lu loss, mau ngaduin affiliate lu ke polisi, itu sia-sia. Udah judi, rakus, bodoh pula.
Note:
- gw ga menerima komentar: “kalo aplikasi ini gimana, klo yang itu gmana?”. Lu punya smartphone yang cerdas, tinggal ketik “apakah aplikasi A itu binary option?”.
- Lalu trading yang beneran itu gmana? Silakan pentrader handal untuk mengomentarinya. Yang gw bahas bukan trading, tapi judi dengan gaya.
- Karena para sultan penipu itu dapet profit berdasarkan loss membernya. apakah mereka bener2 akan ngajarin membernya agar profit? NGAYAL.... wong dia dapet duit dari kekalahan lu.